Jasa pelatihan dan pendampingan usaha pertanian bagi umum menggunakan teknologi hidroponik sebagai upaya regenerasi petani lokal
FORM PERMINTAAN PENAWARAN
OUR VALUE
Nilai-nilai kebaikan yang kami sediakan untuk Anda
Paprici Segar Barokah atau yang biasa hanya disebut Paprici merupakan usaha yang bergerak di bidang agribisnis sebagai solusi untuk pengadaan sayuran segar dan makanan olahan yang berkualitas baik secara Business to Business (B2B) maupun Business to Customers (B2C). Dengan konsep pemberdayaan, Paprici mencoba untuk memberikan kebaikan untuk para petani lokal dengan melindungi mereka dari para tengkulak yang tidak bertanggung jawab dengan cara membantu pemasaran dan memberikan nilai tambah produk sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka serta memberikan kebaikan kepada konsumen untuk mendapatkan pilihan produk berkualitas, pelayanan terbaik yang disertai dengan harga yang kompetitif. Karena itu Paprici bertujuan untuk menyebarkan kebaikan pangan Indonesia.
Menyediakan produk segar dan berkualitas yang diambil langsung dari hasil produksi petani lokal.
Memberikan harga terbaik bagi konsumen serta meningkatkan margin pendapatan bagi petani lokal.
Memberikan pelayanan secara profesional guna menciptakan kepuasan konsumen.
Menyelesaikan masalah sosial di bidang pertanian guna memperbaiki kehidupan petani lokal dan konsumen melalui kebaikan pangan Indonesia
MEDIA EXPOSURE (Klik logo untuk melihat hasil liputan)
Mereka yang telah merasakan Kebaikan Pangan Indonesia dari Paprici
Selalu puas dengan produk dari Paprici, paprika segar dengan kualitas juara. Pengen hidup sehat atau lagi cari sayuran segar? Ke Paprici aja!
Oleh: Rici Solihin, Duta Petani Muda Indonesia Tibalah hari pengiriman pangan bagi para penduduk. Sejumlah kendaraan pintar tanpa kemudi digerakkan untuk pendistribusian pangan hingga ke pelosok. Seluruh warga akhirnya mendapatkan jatah pangannya masing-masing untuk stok konsumsi bulanan mereka. Sayangnya, ternyata yang dikonsumsi warga tersebut hanyalah pangan sintesis yang diproduksi dari bahan kimia sebagai alternatif pangan Selengkapnya tentangPetani Muda Masa Depan Pangan Kita[…]
Rici Solihin, begitu nama pemuda 26 tahun ini. Di usia masih sangat muda, lulusan Manajemen Bisnis Universitas Padjajaran ini sudah didaulat sebagai Duta Petani Muda pada acara yang diselenggarakan Oxfam Indonesia. Lewat perusahaan Paprici Segar Barokah, Rici aktif memberdayakan petani paprika di Desa Pasir Langu, Bandung Barat, Jawa Barat. Dia juga berjuang melepaskan ketergantungan para Selengkapnya tentangPetani Muda Bandung Ini Bertekad Lepaskan Warga dari Jerat Tengkulak[…]
Jakarta, GATRAnews – Menurunnya populasi petani berpengaruh pada tingkat produksi pangan di Indonesia. Hal ini semakin diperparah oleh keberminatan generasi muda dalam dunia pertanian. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, hanya 12% petani muda yang berusia di bawah 35 tahun. Jumlah itu sangatlah sedikit mengingat program pangan keberlanjutan yang berlansung hingga 20 tahun ke depan. Untuk meningkatkan Selengkapnya tentangDuta Petani Muda Ciptakan Optimisme Kedaulatan Pangan Indonesia[…]
TEMPO.CO, Jakarta -Tiga anak muda dari Bandung, Garut , Jawa Barat dan Karangasem, Bali terpilih menjadi Duta Petani Muda 2016 oleh lembaga pangan Oxfam, Agri Pro Focus dan KRKP. Mereka adalah Rici Solihin, Rizal Fahreza dan I Gede Artha Sudiarsana. Para juri menilai mereka anak-anak muda yang memenuhi criteria penilaian, terjun langsung di bidang pertanian dan mempunyai Selengkapnya tentangIni Dia Tiga Duta Petani Muda Indonesia 2016[…]
KEGIATAN bertani identik dengan kerja berat, lumpur, dan pendapatan yang kecil. Imbasnya, anak muda sekarang sudah malas untuk menggeluti dunia pertanian. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Rici Solihin, warga Desa Pasir Langu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Berbeda dengan anak muda seusianya yang memilih berurbanisasi ke kota ketimbang menjadi petani, Rici malah Selengkapnya tentangPemuda tidak Perlu Malu lagi Menjadi Petani[…]
Jakarta, Villagerspost.com – Saat ini, salah satu masalah utama yang dihadapi oleh petani kecil di pedesaan adalah terlalu panjangnya rantai distribusi sayuran dari tingkat petani ke konsumen akhir. Hal ini berdampak pada rendahnya pendapatan petani yang hanya berkisar rata-rata Rp12 juta per tahunnya atau di bawah upah minimum regional (UMR). Rici Solihin menilai, terlalu banyaknya perantara Selengkapnya tentangRICI SOLIHIN: BERDAYAKAN PETANI LOKAL LEWAT “PAPRICI”[…]